Ini cerita memang ngga penting, tapi buat gue hari itu bener-bener udah memberi pencerahan di hidup gue yang fana ini tentang betapa keren dan WAW-nya baju PDH itu. *ya..ya..ya* Kalian tahu ngga PDH? Itu lho.. baju yang dipake anak-anak organisasi yang keceh badaii..
Yes! PDH is Pakaian Dinas Harian, bukan Pizza Delivery Hut apalagi
Jadi.. disuatu ketika.. ketidak sengajaan sekaligus kesialan telah terjadi dikehidupan gue karena pakaian ini.
Pagi itu, gue dan teman sekaligus kerabat serta sahabat yang selalu ada disaat suka maupun duka, yang selalu ada kapanpun dimanapun dan bagaimanapun.. *Halaahh* sedang berjalan menuju ruang Dema FAH, tahu Dema itu apa? Dewan Eksekutif Mahasiswa alias BEM, jadi gue disini juga mau sekalian pamer gitu kalo gue ini anggota BEM Fakultas *piwiieet* 😏
SKIP~
Gue dan orang yang mengaku sebagai "teman" gue ini datang karena ingin menjalankan tugas mulia dari sang Wakil Ketua Dema FAH, mau tahu tugas mulia gue itu apa?? Bukan sembarang tugas yang dikasih dosen dikelas, bukan.. Ini tugas mengatas namakan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, penting bangetkan? Secara gitu, gue ini memang orang penting di organisasi ini. Ha Ha Ha..
Nah! Tugas mulia ini gue sebut dengan kata lain yakni, penyebar berita, narahubung, alias pengantar surat alias kurir kampus. 😔
Sesampainya gue disana, gue langsung dapet tagihan baju "PDH" yang emang belom gue lunasin, bagaikan gledek di tengah siang bolong, si Bendum Dema managih layaknya
"Ini juga nih belom lunasin juga ya lu?" seraya menagih juga ke orang yang mengaku "teman" gue.
Seketika hari gue yang cerah ini berubah jadi kelabu, yang awalnya berwarna hijau kuning kelabu, merah muda dan biru. 😶 *Oke, Silahkan yang mau ketawa seikhlasnya* 😕
Refleks, gue pun langsung memohon, "Yaahh kak.. ntar aja deh bayarnya, besok acara JipCamp nih, mesti bawa duit lebih, cuma ada 100 ribu doang. Ntar aja deh ya."
"Nggak! Nggak bisa!", jawab si Bendum dengan muka juteknya. ✌
Akhirnya gue dan orang yang mengaku sebagai "teman" gue ini langsung bayar sisa cicilan baju PDH, dan langsung gue cobain baju itu. "Tuuhh kan.. baju itu cocok sama lu! kan mau bertugas nih, nganter surat, biar keliatan anak Dema-nya. Ha-Ha-Ha" *Bisa aja lu mujinye. Makasyih lho* 😒
Akhir cerita, gue pake itu baju yang katanya keren sekeren anak organisasi, walaupun
Bergegas lah gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue itu ke kampus 1 dan ke kampus 2 untuk bertugas dengan minjem motor temen satu divisi gue di Lingsos, sebut saja si "Z". *ciyeeilah kang surat*
Sampe diparkiran, orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini langsung nyalain motor si "Z", sialnya ini motor ngga bisa di starter, dan akhirnya, kita harus nyela tuh motor sampe nyala. Setelah lama mencoba, gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini menyerah juga. *sumpah motornya nyusahin banget*
Setelah sekian lama mencoba tapi tak kunjung ada jawaban yang pasti dari motor si "Z", antara bisa nyala atau ngga. Seperti halnya kamu yang sedang menunggu jawaban atas perasaanmu. Iya! Kamu.. yang pernah suka sama aku. 😁
Akhirnya kita berdua memantapkan hati untuk menyetop motor orang yang mau parkir layaknya begal tanpa malu, kita langsung serobot motornya dan cuss ke TKP. 🙈
Btw, lama kelamaan gue merasa bangga dengan baju ini, karna disepanjang jalan gue diliatin banyak orang. Ini bukan salah muka gue atau muka orang yang disebelah gue yang
Kejadian tak terduga terjadi, mulai dari motor si "Z" yang ngga bisa di starter, trus banyak orang yang liatin, sampe ada mahasisiwi kedokteran yang nyapa "Assalamu'alaikum kaka" sambil tersenyum manis, dan yang terakhir hal teraneh mulai terjadi....
Setelah gue selesaikan tugas mulia gue, gue akhirnya kembali, niatnya mau langsung kembali ke kampus, tapi dikarenakan perut kita berdua sudah menjerit dan meronta-ronta meminta untuk diisi. Kita pun malah mampir ke kosan, menyempatkan untuk beristirahat sejenak dan makan siang walaupun kita berdua tahu kalau dosen matkul Digital Library Marketing udah ada di kelas. Ha-Ha-Ha *Maaf ya pak.. 🙏*
30 Menit berlalu..
Kembalinya kita ke kelas dengan alasan habis dapat tugas dari Dema untuk kirim surat ke kampus 1 & 2 *alasan ini bener ya.. gue ngga bohong* Nah.. supaya alasan kita ini terlihat "real" kita berdua memutuskan untuk masih pake baju PDH. Yaa.. dikarenakan dosennya yang baik hati, kita berdua pun diperbolehkan masuk dan duduk mengikuti kelas sampai selesai.
Sorenya, gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini berniat untuk ngembaliin kunci motor ke si "Z" yang sebenernya motor itu ngga kita pake. 😑
Dia bilang kalau nanti sore dia ada di Teater FAH lt. 5, dan akhirnya kita masuk ke Teater FAH, ternyata disana sedang ada seminar, dan si "Z" inilah yang jadi moderator nya. *Pantes aja dia suruh kita dateng.. Hm!*
Kita memberanikan diri untuk masuk dengan niat cuma untuk ngembalilin kunci, dan..... duduk dibarisan paling depan.
Gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini disambut laki-laki yang sedang duduk di barisan depan, sambil bertanya. "Waduuh.. Kalian perwakilan dari Dema ya?"
Ha-Ha-Ha-Ha-Ha-Ha 😂
Kita berdua cuma bisa nyengir-nyengir sambil nganggukin kepala, padahal kita bukan perwakilan Dema untuk dateng ke acara itu.
Ini mungkin karena PDH yang kita pake, orang-orang merasa kalo kita adalah orang penting yang lagi nyempetin waktunya untuk dateng ke acara mereka. Padahal... kita berdua itu cuma niat buat ngembaliin kunci motor si "Z".
Sekitar 15-20 menit kita duduk disana, berlagak kayak orang penting, padahal bukan! 🙊
Karena takut disuruh ngasih sambutan atau hal semacamnya, gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini pun akhirnya keluar dari sana dan bersalam-salaman dengan orang yang ada di sebelah dan dibelakang kita. Mereka berkata sambil tersenyum tulus penuh makna, "Makasih ya kak udah dateng, maksih ya kak.."
Ha-Ha-Ha-Ha-Ha-Ha 😂
Gue dan orang yang mengaku sebagai "temen" gue ini pun ngakak so hard, gue merasa hari ini jadi orang penting banget yang dihargain banyak orang. 😆
Haduuhh.. hari ini bener-bener aneh, gara-gara baju PDH ini, kita berdua yang tadinya terlihat orang biasa tiba-tiba bisa jadi orang keren dan tersyibuq di universitas karena PDH yang "baru" gue lunasin ini. 😅 Ngga peduli alasan kita dateng itu untuk apa, yang penting mereka senang sudah kedatangan perwakilan Dema untuk hadir di acara yang mereka punya.
Itulah.. mengapa orang lebih suka memandang dan menilai orang lain mulai dari pakaiannya, karena pakaian itu bisa mencerminkan kepribadian serta pekerjaan si orang yang memakainya.
*ciyeehh ngomong bener* 😛
Semoga pengalaman gue yang ngga penting ini ada sedikit faedah nya buat kalian para pembaca setia blog gue.
Ini namanya Alay 😂
ReplyDeleteOrang yang mengaku sebagai "teman" itu siapa dah?😂
ReplyDeleteGokil
ReplyDeleteBiasa aja , tapi ya dapet tepukan lah 2 "prok prok"
ReplyDeleteGokil sih penokohannya 😄
ReplyDelete